Takabonerate Terletak
di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), resmi dicanangkan
sebagai Kawasan Taman Laut Nasional dan program wisata tahunan
pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.
Suku yang mendiami Pulau ini
adalah Suku Konjo, salah satu suku di Sulawesi Selatan yang mirip dengan
etnis Makassar. Komunitas terbesar suku Konjo tinggal di Kepulauan
Selayar dan sebagian besar dari mereka tersebar di seluruh nusantara.
Taman
Nasional Taka Bonerate adalah rumah bagi atol terbesar ketiga di dunia
setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan
Moldiva. Luas wilayah dari atol adalah sekitar 220.000 hektar persegi di Laut Flores di sebelah selatan pulau Sulawesi, dengan terumbu karang yang tersebar lebih dari 500 km ².
Takabonerate adalah Sebuah taman nasional dimana terdapat atol terbesar di Asia Tenggara di mana terdapat berbagai jenis terumbu karang dan di huni banyak spesies binatang laut seperti, moluska, kura-kura dan echinodermata di sekitar atol. Sebuah fenomena dari atol yang luar biasa bisa dilihat di atas permukaan air dangkal serta pemandangan pantai pasir putih yang indah. Pengunjung di atas kapal dapat menikmati warna khas yang menunjukkan air bersih dan jernih serta terumbu karang yang tersebar di hamparan laut. Kami percaya bahwa kekayaan alam laut dan keanekaragaman hayati akan mendorong siapa pun yang datang ke taman nasional takabonerate.
Takabonerate
adalah pulau dimana tempat bersarang untuk kura-kura dan binatang laut
lainnya, Atol ini terbentuk dari sisi pengunungan yang terendam sekitar
2.000 meter di bawah permukaan laut yang membentang akibat puing-puing
gunung berapi yang besar, meninggalkan cincin luas dan di tumbuhi
terumbu karang yang indah. Perairan dalam atol yang megah biru kehijauan
dikelilingi oleh berbagai jeniskarang unik dan dihuni mahluk laut
seperti ikan Wahoo, barakuda, Trevally, marlin, Sailfish, yellowfins,
dogtooth tuna
dan mackerels dan ada juga beberapa daerah tempat
bersarang penyu laut.
Terumbu
karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili.
Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu
karang atol dan terumbu tepi. Semuanya adalah terumbu karang yang indah
dan relatif masih utuh.
Pada perairan lautnya terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan ikan konsumsi bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu, cakalang, napoleon, dan baronang. Begitu pula, 244 jenis moluska di antaranya lola, kerang kepala kambing, triton, batulaga, kima sisik, dan kerang mutiara. Jenis-jenis penyu yang tercatat adalah penyu sisik dan penyu hijau.
Pada 15 pulau di Taman Nasional Takabonerate, dapat dilakukan kegiatan Diving, Snorkeling, dan wisata bahari lainnya. Musim kunjungan terbaik antara April hingga Juni dan Oktober hingga Desember setiap tahun.
Penduduk Takabonerate Memiliki Perahu tradisional Yang Diberi Nama: Lambo dan Lepa-lepa, Lambo adalah sejenis perahu tradisional digunakan oleh masyarakat setempat
untukmendukung kegiatan sehari-hari seperti memancing dan perdagangan.
Lepa-lepa adalah jenis perahu tradisional dengan layar yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk memancing.
Jalur Menuju Takabonerate dapat di tempuh dengan kendaraan darat dari ibukota Provinsi Sulawesi selatan (Makassar) dengan melewati Lima (5) Kabupaten yaitu Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba dengan lama perjalanan ± lima jam Perjalanan Dari Makassar Ke Bulukumba, Sampai di Bulukumba Kita dapat Meneruskan Perjalanan Kepulau Selayar kendaraan laut ke Pelabuhan Pamatata Selayar dengan menghabiskan waktu selama± 2 Jam, kemudian Perjalanan dilanjutkan ke Benteng (Ibukota Selayar) selama ± 2 Jam.
Dapat puladilalui dengan Pesawat udara jenis Cassa Dari Makassar ke Bandara Aroepala dengan kapasitas penumpang 24 orang yang Berjarak 10 Kilometer dari Benteng (Ibukota Selayar), kemudian Dilanjutkan dengan menggunakan kapal kecil berpenumpang 25 - 50 orang menuju lokasi taman laut Takabonerate yang membutuhkan waktu tempuh 3-5 jam.
Posting Komentar